Pendidik dalam masayarakat jawa mendapat
julukan yang sangat mulia yaitu guru, bila dijabarkan dapat diistilahkan menjadi
digugu dan ditiru. Dalam ungkapan tersebut mempunyai filosofis yang sangat
panjang. Kata digugu (dipercaya) merupakan sebuah landasan dasar bagi seorang
pendidik untuk menguasai keilmuan yang sangat luas baik dalam strategi
mengajar, membimbing, dan mengarahkan untuk mencapai taraf perkembangan fitrah
peserta didik, atau lebih eratnya dikenal dengan kompentensi pedagogik dan
profesional. Ditiru (dicontoh) menginsyaraktkan bahwa seorang pendidik harus
mempunyai kompetensi kepribadian yang mendalam, yang mengantarkan peserta didik
untuk mengembangkan potensi yang masih belum mengalami kesempuranaan
kejiwaannya.
Paradigma klasik menjadi pendidik sebagai
sarana untuk berdakwah, yaitu menyampaikan
amanat amanat Allah agar peserta didik menjadi generasi yang dapat melakukan
ibadah horisontal maupun vertikal. Seiring dengan perkembangan zaman, dan
semakin mewabahnya lembaga pendidikan baik tingkat perkotaan dan pedesaan
pendidik mengalami pergeseran paradigma. Pendidik pada masa kini bukan sekedar
sarana berdakwah Akan tetapi pendidik lebih erat dengan profesi, sehingga pendidik
dituntut untuk profesional baik dilapangan kerja maupun secara administrasi.
Akibat dari
tuntutan profesi tersebut pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada para
pendidik baik tinggkat SD, SMP, dan SMA yang berupa sertifikasi, Tunjungan
fungsional guru (TFG), dan Impasing sehingga dengan adanya tunjangan tunjangan
tersebut memberikan reflek tersendiri bagi para kalangan masyarakat pada
umumnya. Reflek tersebut membuat kelompok tertentu berbondong-bondong untuk
mencalonkan menjadi guru, dan para kalangan pelajar berusaha menamatkan kuliah
pada ilmu kependidikan. Hingga pada akhirnya pendidikan bernuansa sebagai lahan
untuk mencari penghasilan.
Saya kira
kalau memang pendidik didefinisikan sebagai profesi yang harus dipenuhi secara
maksimal, wajar aja kalau pendidik sangat menuntut nilai-nilai finansial dari
lembaga pendidikan, akan tetapi meskipun para pendidik mendapat berbagai
macam-macam tunjangan profesi kompetensi
mereka bukan samakin meningkat, tapi semakin menurun.
Diantara kompetensi
pendidik yang harus dipenuhi adalah
Kompetensi Pedaogogik
a.
Menguasai karakteristik peserta didik
b.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
c. Pengembangan kurikulum
d. Kegiatan pembelajaran yang
mendidik
e.
Pengembangan potensi peserta didik
f.
Komunikasi dengan peserta didik
g. Penilaian dan evaluasi
Kompetensi Profesional
a.
Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu
b.
Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
Kompetensi Kepribadian
a.
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional
b. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
c.
Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
Kompetensi Sosial
a.
Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
b.
Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua,
peserta didik, dan masyarakat
Secara administrasi keempat kompetensi tersebut sudah terpenuhi
akan tetapi pada praktek lapangan kerja, kondisi siswa semakin krisis. Hal
tersebut menunjukkan beratnya tuntutan administrasi pendidik dari supervisi pendidikan sehingga
kegiatan mendidik sebetulnya telah dilupakan. Pendidik lebih disibukkan dengan
protofolia dan laporan proses pembelajaran, nilai-nilai mendidik tidak semakin
meningkat.
Untuk mengantisipasi hal tersebut kepala sekolah selaku pimpinan
tertinggi dilembaga pendidikan hendaknya memberikan monitoring dengan ketat,
karena tunjangan profesi bukan sekedar jaminan kesejahteraan akan tetapi
sebagai penunjang keprofesionalan. Dan hendaknya kesempatan sertifikasi
diberikan para pendidik yang benar-benar mempunyai semangat untuk terjun
kedunia pendidikan, sebagian besar seseorang terjun kedalam dunia pendidikan
hanya sekedar sampingan dari profesi yang lain, akhirnya lembaga pendidikan dikesampingkan
oleh kesibukan profesi yang lain.
0 komentar:
Poskan Komentar
Silahkan Lampirkan Komentar anda pakai Anonymous, supaya lebih mudah